Header Ads Widget

sportnews indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Erik ten Hag, Sang Diktator!

Erik ten Hag, Sang Diktator!

Erik ten Hag

Sportnews.vip - Sebuah pembuktian diberikan mantan anak asuh Erik ten Hag, Riccardo Basta. Menurut Basta, laki-laki yang kini menjabat manajer Manchester United itu memelihara tim dengan cara diktator.

Erik ten Hag mendapatkan banyak perhatian bubar menyita masalah secara manajer Manchester United. Diawal mulanya, cowok 53 tahun terselip cukup sukses disaat menjadi pelatih Ajax.

Pada periode pertamanya bersama United, Erik ten Hag memberi tanggapan yang impresif. Dia mampu mendermakan trofi Carabao Cup. Walau bukan trofi utama, ini yakni gelar urgen bagi United selesei cukup lama 'puasa'.

BACA JUGA    : Sofyan Amrabat Jadi Incaran Manchester United, Dan Akan Pindah di Musim Panas Nanti
BACA JUGA    : 5 Sirkuit Tuan Rumah MotoGP dan Formula 1 2023: Bisa Gelar 2 Ajang pada Hari yang Sama?

Ten Hag dinilai mempertontonkan progres yang apik bersama United. Di tukas semua informasi positif Ten Hag bersama United, Basta memberi pembuktian yang menarik.

Erik ten Hag Diktator

Sebelum menguliahi Ajax, Erik ten Hag lebih dulu menjadi pelatih Utrecht pada 2015 hingga 2017. Pada awal mulanya, Erik ten Hag capai fardu untuk menjadi pelatih tim ke-2 Bayern Munchen.

Di celah pemain Bayern Munchen II yang sempat dilatih Erik ten Hag, ada nama Riccardo Basta. Pada masa 2022/2023 ini, Basta bermain untuk club level kelima Jerman merupakan VfB Garching.

Selaku pribadi, hamba tidak punya sangkut-paut yang baik dengan Ten Hag. Dia hampir seperti satu orang diktator. Dia punya rencana dan saya sejumlah pemain kudu mengikutinya," kata Basta pada SPORT1.

Ten Hag dikenal sangat tegas di Manchester United. Dia tidak ragu memberi sanksi dan menundung pemain yang menimbulkan salah seperti Cristiano Ronaldo.

Sumpah Palsu Erik ten Hag

Basta punya memori buruk dengan Erik ten Hag. Ppada 2013/2014, Basta bermain untuk Bayern U-19. Masa berikutnya, Basta bermain untuk Bayern II yang dilatih Ten Hag. Pada fase itu, Basta mencetak sumpah cantik dari Ten Hag.

"Setiap anak bermimpi menjadi pesepakbola Kawakan. beta sangat dekat dengan mimpi ini di Bayern. Aku tertipu. Gue dikasih sumpah palsu," ucap Basta.

Usai perpanjangan tuntutan pertama Abdi, dia memberi tahu abdi bahwa Ten Hag mengandalkan aku dan punya rencana bersama Ana. Aku dapat menjadi penghubung celah tim pertama dan Ke-2, kata Basta.

Basta sama sekali tak sempat bermain untuk tim utama Bayern.

Posting Komentar

0 Komentar